Dalam rangka penanganan fenomena perubahan iklim dan cuaca ekstrem El Nino, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura melaksanakan sosialisasi Gerakan Nasional (GERNAS) dampak iklim El Nino. El Nino itu sendiri adalah fenomena alam yang terjadi di Samudra Pasifik yang berdampak juga ke Indonesia, di mana suhu permukaan laut menjadi lebih hangat dari biasanya. Fenomena ini biasanya terjadi setiap 2-7 tahun sekali dan dapat berlangsung selama 9-12 bulan, dalam beberapa kasus dapat berlangsung hingga 18 bulan.
Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa instansi yaitu :
- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru
- Kodim 1004
- Kapolres Kotabaru
- Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Selatan
- Koordinator BPP se Kotabaru
- Penyuluh Pertanian se Kotabaru
Dalam sambutannya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bapak Saperiani S,ST menyampaikan ;
harapannya agar penyuluh atau mentri tani dapat mendampingi petani dan melaporkan keadaan yang ada di lapangan baik secara langsung maupun melalui aplikasi SI PDPS dan BANPEM TP sehingga langkah atau kebijakan yang diambil tepat sasaran.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru telah melakukan empat langkah kongkrit dalam upaya penanganan El Nino. Langkah-langkah tersebut meliputi :
- Identifikasi dan pemetaan lokasi yang terdampak kekeringan
- Percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan
- Peningkatan ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan tanam
- Peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi