Pulau Sebuku yang terletak di ujung selatan Kalimantan memiliki potensi pertanian, namun selama 27 tahun terakhir, kelompok tani Suka Rela di Desa Ujung berjuang dengan lahan mati seluas 6 hektar. Padi sawah yang seharusnya menghijau hanya menjadi hutan belantara. Tahun 2016, berkat bantuan dari PT Silo yang meminjamkan ekskavator, lahan tersebut akhirnya terbuka kembali. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian juga memberikan bantuan berupa hand traktor, memperkuat semangat petani untuk menghidupkan kembali lahan yang terlupakan.
Kelompok Tani Suka Rela Desa Ujung Kecamatan Pulau Sebuku menggelar panen padi Bersama, Selasa 21 Mei 2024, di sawah Desa Ujung. Panen padi ini, mengangkat tema “Dengan Panen Padi Kita Tingkatkan Produksi Untuk menjaga stabilisasi dan antisipasi kekurangan pangan”. Acara panen ini dihadiri oleh Camat Kecamatan Pulau Sebuku , Danramil, Kapolsek Seluruh Kepala Desa Se Kecamatan Pulau Sebuku beserta Penyuluh Pertanian, Petugas Pengamat Hama Tanaman, Ketua Poktan dan anggota serta sesepuh kampung Desa Ujung.
Kelompok tani Suka Rela berencana membuka lahan pertanian padi sawah seluas 15 hektar di sisi barat. Mereka ingin mengubah lahan tidak fungsional (terbengkalai) menjadi lahan pertanian yang akan menghasilkan beras berkualitas.
Petani berharap Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dapat memberikan dukungan Alsintan dan Sarpras dalam rangka mendukung pertanian Desa Ujung. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, mereka yakin Pulau Sebuku akan menjadi contoh keberhasilan dalam mengatasi tantangan pertanian dan ketahanan pangan.