Kotabaru Siap Wujudkan Swasembada Pangan Lewat Sinergi Antarinstansi

Kotabaru Siap Wujudkan Swasembada Pangan Lewat Sinergi Antarinstansi

Dalam rangka mendukung cita-cita Presiden RI Bapak Prabowo Subianto untuk mewujudkan Swasembada pangan nasional, Kabupaten Kotabaru bergerak cepat melalui sinergi lintas sektor. Kementerian Pertanian mendorong program strategis seperti Optimasi Lahan Rawa (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR) sebagai tulang punggung realisasi Swasembada, kunci utama dari keberhasilan program ini terletak pada pengelolaan air yang terpadu antara Kementerian Pertanian, Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, serta Dinas Pekerjaan Umum tingkat provinsi dan kabupaten. Tanpa sinergi kuat, pengembangan infrastruktur pertanian berisiko tidak optimal.

Audiensi yang digelar pada 25 Juni 2025 di Kantor Bupati Kotabaru menegaskan komitmen bersama untuk mempercepat akselerasi sektor pertanian. Direktur Irigasi Pertanian Ditjen LIP Kementan, Dhani Gartina, menyoroti pentingnya memaksimalkan potensi Luas Baku Sawah (LBS) seluas 6.169 ha yang selama ini belum tergarap maksimal karena kerusakan jaringan irigasi. Ia menekankan bahwa dengan terbitnya Inpres No. 2 Tahun 2025, semua pihak harus menanggalkan batas kewenangan sektoral dan mengedepankan kolaborasi. BWS Kalimantan III menyambut baik program ini dan siap mereview pelaksanaan Studi Investigasi Desain (SID) demi kelancaran konstruksi di lapangan.

Peninjauan lapangan di Kecamatan Pulau Laut Timur memperlihatkan keseriusan semua pihak. BWS Kalimantan III berkomitmen memperbaiki saluran primer dan tanggul bendungan Sei Bungur, sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kotabaru menargetkan reaktivasi lahan tidur seluas 3.100 ha yang sebagian besar telah lima tahun tidak digarap.

“Kami siap mendorong petani menanam kembali, bahkan menargetkan peningkatan Indeks Pertanaman menjadi dua hingga tiga kali setahun.”

Ujar Sarawani, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian

Dengan arahan langsung dari Bupati Kotabaru, Kotabaru menargetkan tidak lagi bergantung pada suplai beras dari luar daerah dan bahkan siap menjadi penyangga pangan bagi Ibu Kota Nusantara.